Endotracheal Intubation merupakan "gold standard" untuk penanganan airway /airway management. Procedure ini dapat di lakukan pada sejumlah kasus pada patient yang mengalami penyumbatan jalan nafas, kehilangan protective reflexes, removal of pulmonary secretions and juga pada segala jenis gagal nafas.
Endotracheal Tubes (ETT) dapat dilakukan melalui hidung ataupun mulut. Masing2 cara memberikan keuntungan tersendiri sebagai contoh bahwa nasal route lebih baik di lakukan pada patient yang masih sadar dan cooperative. Sedangkan oral route lebih pada patient2 yang mengalami comatose, uncooperative dan ketika emergency intubation di butuhkan pada patient yang mengalami cardic arrest. Komplikasi menggunakan nasal tracheal intubation adalah epistaxis, paranasal sinusitis dan necrosis pada nasal mucosa. Lain halnya pada orotracheal intubation yang komplikasinya adalah trauma pada gigi, penyumbatan tube (ketika bitting tube) dan kerusakan posterior larynx.
Untuk memastikan ETT pada posisi yang benar dapat di gunakan beberapa cara diantaranya melalui direct laryngoscopic visualisation ketika tube masuk melewati vocal cords, dengan capnography, mendengarkan bilateral breath sound dan yang terakhir adalah melalui CXR.
Ref : http://emergencyku.blogspot.com
* Marino, L.P .(1998). Ventilator-Dependent Patient in The Icu Book Second Edition. chap.28;pp.449-454. Williams and Wilkins; USA.
* Nicholson, L and O'Brien, M (2007). Intensive Care/ High Dependancy Orientation Program Introductory Learning Package. Assessing The Adequacy of Ventilation and Oxygenation. pp.9 POWH :Sydney Australia.
* video from youtube
Thanks for taking the time to discuss this, I feel strongly about it and love learning more on this topic. If possible, as you gain knowledge, would you mind updating your blog with extra information? It is extremely helpful for me.
Air Ventilator